Maju mundurnya Islam disebabkan ini

Dalam catatan sejara bahwa Islam pernah mengalami kemajuan dan kejayaan yang kemudian mengalami kemunduran dengan ditandai runtuhnya Daulah Islamiyah Turki Utsmani pada tahun 1924.

Akibatnya kebanyakan orang-orang Islam lebih memilih "meninggalkan dunia" politik dan kecendrungan mengasingkan hiruk pikuk keduniawiyan dalam bentuk ritual rohani.

Mungkin ada benarnya kalau maju mundurnya Islam ditandai dari segi politik dan runtuhnya daulah Islamiyah dalam bentuk kerajaan Islam. Meskipun hari-hari ini masih ada tetapi tidaklah berdaya seperti daulah Umayyah, Abbasiyah dan seterusnya.

Padahal menurut pandangan penulis yang didukung dari bacaan sejarah bahwa daulah Islamiyah tidak dapat diukur dari segi sistem kerajaan semata. Tetapi sistem demokrasi misalnya bahwa Islam bisa menerima itu selama ada keadilan dan kemakmuran ummat dan bangsa.

Lihatlah khulafaurrasyidin dan dinasti-dinasti setelahnya. Sangat berbeda sistem disitu. Kerajaan Islam dimulai dari Daulah Umayyah yang meniru kekaisaran bizantium ketika itu. Parahnya sistem ini diteruskan setelahnya. Sehingga terbentuklah opini dan teori bahwa Daulah Islamiyah identik dengan kerajaan (monarki). Padahal tidak begitu.

Daulah Islamiyah adalah negara yang adil dan makmur yang dipimpin oleh orang Islam tentunya yang jujur, amanah, cerdas lagi bijaksana (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur). Maka soal sistemnya dikembalikan kepada kesepakatan bersama. Dan kenapa harus orang Islam yang memimpin ? Karena itu amanat dari "langit" yang tidak bisa ditawar kecuali orang Islamnya minoritas.

Soal Maju mundurnya Islam dilihat dari perjalanan budaya dan peradabannya mulai zaman nabi, sahabat, tabiin, tabiut tabiin dan seterusnya sampai saat ini ada 3 faktor, yaitu :

1. Hadirnya pemimpin yang adil dan berprestasi serta berkontribusi untuk ummat dan bangsa. Seperti nabi, khulafaurrasyidin, khalifah umayyah, abbasiyah dan seterusnya.

2. Tersebarnya Islam ke segala penjuru dunia. Hal ini dapat dilihat sampai saat ini dan masih sedang berlangsung. Apakah melalui dakwah maupun hidayah. Kalau ekspansi (penaklukan) sudah selesai.

3. Hadirnya ilmuwan dan ulama yang memberi kontribusi untuk ummat dan bangsa. Seperti Al Farabi, Ibnu Sina, Bukhari, Muslim, Syafii, Maliki dan seterusnya.

Inilah 3 faktor yang dapat diukur apakah Islam hari ini mengalami kemajuan atau sebaliknya atau sebenarnya sudah tinggal nama saja. Silahkan lihat kenyataannya pada hari-hari ini. Wallaahu alam.

No comments:

Post a Comment

Hijrah mengingatkan bahwa manusia itu makhluk dinamis dan bukan statis

Manusia adalah makhluk bergerak sebagaimana makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Itu makanya diberi kaki untuk berjalan, berlari dan melompat. Gun...