Al-Quran merupakan petunjuk dan pedoman hidup manusia. Sehingga harapannya menjadi manusia yang adil dan beradab.
Sebab, bila manusia tidak diberi petunjuk maka kehidupan dunia ini rusak dan binasa sebelum waktunya. Karena di dalam diri manusia ada sifat baik dan buruknya. Bila tidak dikendalikan dan diatur dengan baik maka kecenderungan buruk lebih dominan daripada yang baik.
Jadi, Al-Quran itu siapa saja berhak memahami dan mengamalkannya. Dan tentunya yang mau adalah yang mengimaninya. Begitupun, ada juga yang mengikuti Al-Quran tetapi ilmunya saja yang diambilnya tetapi imannya tidak.
Maka, sikap manusia terhadap Al-Quran itu ada 3;
1. Mengimani, memahami dan mengamalkan Al-Quran sepenuhnya
2. Mengimani, memahami dan mengamalkan Al-Quran setengahnya
3. Memahami dan mengamalkan Al-Quran tetapi tidak diimaninya
Tentunya, dari 3 sikap tersebut yang terbaik adalah point pertama, yaitu mengimani, memahami dan mengamalkan Al-Quran sepenuhnya. Sehingga cita-cita berkehidupan adil dan makmur benar-benar tewujud dan terasa.
Kalau ditanya sekarang ini bagaimana orang mensikapi Al-Quran maka jawabannya lebih banyak di point 2 dan 3. Untuk point 1 kemungkinan tidak ada atau sedikit sekali. Ini bisa dibuktikan bagaimana kondisi dunia hari ini dan siapa yang mengelolanya. Padahal di dalam Al-Quran sangat terang dan jelas siapa yang berhak menguasai dan mengelola kehidupan dunia ini. Walaahu a`lam bissowab.
Yang dikatakan nasehat itu adalah pengetahuan, ilmu, pelajaran, pengingat, teguran, dan lain sebagainya yang mengarahkan manusia kepada jalan yang lurus dari kota dunia menuju kampung akhirat dan menetap di surgaNya Allah robbul `aalamin
Corona atau COVID-19 mengajak bersabar berjama`ah
Soal corona atau COVID-19 yang sedang mewabah hampir di seluruh dunia saat ini, membuat orang-orang meronta dan merana. Karena yang biasa menjadi di luar kebiasaan.
Yang biasanya bekerja menjadi meronta karena corona, yang biasanya berkumpul menjadi merana karena corona, Yang biasanya berkeliaran menjadi rumah aja karena corona. Sebab corona mengharuskan orang-orang menjaga jarak, memakai masker dan biasakan mencuci tangan.
Sebagai orang beragama, menyikapi situasi ini hanyalah dengan sabar dan shalat. Meskipun shalat berjama`ah dibatasi tetapi masing-masing orang masih bisa shalat meski di rumah aja. Kalaupun di masjid harus dipastikan dirinya tidak menularkan dan ditularkan.
Oleh karena itu, nampaknya corona ini mengajak orang untuk bersabar berjama`ah yang mungkin selama ini orang itu bersabar sesuai dengan masalahnya masing-masing. apakah masalah keuangan, masalah penghasilan, dan masalah-masalahnya secara munfarid (sendiri-sendiri) maka melalui corona agaknya "memaksa" orang-orang bersabar berjama`ah dengan hubungan dan kegiatan secara terbatas yang bagi tidak terbiasa pastilah menjadi luar biasa.
Barangkali inilah sisi "kebaikan" dari corona bagi yang mau berfikir positif. Dan bagi yang tidak mau, ya silahkan. Itu haknya. Bahwa kebaikan corona adalah mengajak orang bersabar berjama`ah sampai waktunya berakhir. Bagaikan aroma buang angin, pastilah tidak selamanya baunya di sekitar orang yang membuangnya kecuali berulang-ulang.
Tidak ada yang sia-sia di dunia ini yang Tuhan ciptakan. Meskipun corona buatan orang, tetapi pastilah Tuhan mengizinkannya. Supaya manusia mau mengambil pelajaran terhadap yang baik dan yang buruk sekalipun. Dan yang hanya mau mengambil pelajaran hanyalah orang yang memiliki akal sehat.
Semoga corona ini segera berlalu dan telah mengajari manusia bagaimana akibat buruk yang diperbuatnya bila melakukan kerusakan di bumi Tuhan ini. walaahu a`lam bissowab
Yang biasanya bekerja menjadi meronta karena corona, yang biasanya berkumpul menjadi merana karena corona, Yang biasanya berkeliaran menjadi rumah aja karena corona. Sebab corona mengharuskan orang-orang menjaga jarak, memakai masker dan biasakan mencuci tangan.
Sebagai orang beragama, menyikapi situasi ini hanyalah dengan sabar dan shalat. Meskipun shalat berjama`ah dibatasi tetapi masing-masing orang masih bisa shalat meski di rumah aja. Kalaupun di masjid harus dipastikan dirinya tidak menularkan dan ditularkan.
Oleh karena itu, nampaknya corona ini mengajak orang untuk bersabar berjama`ah yang mungkin selama ini orang itu bersabar sesuai dengan masalahnya masing-masing. apakah masalah keuangan, masalah penghasilan, dan masalah-masalahnya secara munfarid (sendiri-sendiri) maka melalui corona agaknya "memaksa" orang-orang bersabar berjama`ah dengan hubungan dan kegiatan secara terbatas yang bagi tidak terbiasa pastilah menjadi luar biasa.
Barangkali inilah sisi "kebaikan" dari corona bagi yang mau berfikir positif. Dan bagi yang tidak mau, ya silahkan. Itu haknya. Bahwa kebaikan corona adalah mengajak orang bersabar berjama`ah sampai waktunya berakhir. Bagaikan aroma buang angin, pastilah tidak selamanya baunya di sekitar orang yang membuangnya kecuali berulang-ulang.
Tidak ada yang sia-sia di dunia ini yang Tuhan ciptakan. Meskipun corona buatan orang, tetapi pastilah Tuhan mengizinkannya. Supaya manusia mau mengambil pelajaran terhadap yang baik dan yang buruk sekalipun. Dan yang hanya mau mengambil pelajaran hanyalah orang yang memiliki akal sehat.
Semoga corona ini segera berlalu dan telah mengajari manusia bagaimana akibat buruk yang diperbuatnya bila melakukan kerusakan di bumi Tuhan ini. walaahu a`lam bissowab
Subscribe to:
Posts (Atom)
Hijrah mengingatkan bahwa manusia itu makhluk dinamis dan bukan statis
Manusia adalah makhluk bergerak sebagaimana makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Itu makanya diberi kaki untuk berjalan, berlari dan melompat. Gun...
-
Mungkin soal ini bagi sebahagian orang tidaklah penting untuk dipersoalkan dan dijawab. Karena jawabannya sudah jelas bahwa setanlah yang ...
-
Mukjizat (Arab معجزة, Baca Mu'jizah) adalah perkara di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya untuk me...
-
Seperti diketahui bahwa sepeninggalan nabi Muhammad saw. maka muncullah Khulafaurrosyidin yang berarti para pengganti sebagai pemimpin ummat...