HIKMAH DIBALIK “PEMBAKARAN” NABI IBRAHIM AS

Mukjizat (Arab معجزة, Baca Mu'jizah) adalah perkara di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya.

Dalam hal ini ketika nabi Ibrahim as dibakar oleh kaumnya maka secara tidak normal beliau tidak terbakar sedikipun. Malah terkesan kedinginan setelah dibakar. Dan ini satu mu`jizat beliau menghadapi kaum yang menentangnya. Harapannya adalah dengan kejadian tersebut maka kaumnya menjadi percaya bahwa beliau adalah utusan Tuhan dan ucapannya itu benar dari Tuhannya.

"Hikmah pembakaran Nabi Ibrahim as. disamping membuktikan beliau itu memang benar-benar utusan Allah, juga menjelaskan kepanikan kaumnya yang musyrik setelah tidak mampu lagi mendebat argumen Nabi Ibrahim as. soal kebenaran Tuhan dan kesalahan berhala. Untuk menutupi ketidakmampuan itu maka panik dan ditangkap dan dibakarlah nabi Ibrahim as. dengan harapan tidak ada lagi yang berani mendebat mereka. Namun yang terjadi justru penampakan kebenaran dari kebenaran."

Tetapi tidak sedikit pula kaumnya malah menganggap bahwa beliau memiliki ilmu sihir sehingga wajar saja kebal dibakar. Dan akibatnya semakin tidak percaya bahwa beliau itu utusan Tuhan.

Begitulah bermacam-macam manusia menyikapi sesuatu. Ada yang percaya dan ada yang tidak percaya. Ada yang percaya kepada kebenaran dan ada yang percaya kepada kebatilan. Dan ada juga yang tidak percaya kepada kebenaran dan ada yang tidak percaya kepada kebatilan. Memang sudah begitu adanya, sejak nabi Adam as. diciptakan Tuhan sebagai manusia pertama.

Kembali kepada judul tentang hikmah pembakaran Nabi Ibrahim as setelah peristiwa hancurnya patung berhala kaumnya yang musyrik dan akitbatnya ditudukan kepada Nabi Ibrahim as yang sebenarnya memang beliau yang melakukannya yang tujuannya adalah sebagai upaya menguji akal sehat kaumnya yang tidak menerima dakwahnya bahwa tidak ada gunanya menyembah patung berhala yang tidak mendatangkan manfaat dan mudharat sedikitpun. Kisah ini diterangkan begitu rinci dalam Surah Al-Anbiya ayat 51-72

Hikmah pembakaran Nabi Ibrahim as. disamping membuktikan beliau itu memang benar-benar utusan Allah, juga menjelaskan kepanikan kaumnya yang musyrik setelah tidak mampu lagi mendebat argumen Nabi Ibrahim as. soal kebenaran Tuhan dan kesalahan berhala. Untuk menutupi ketidakmampuan itu maka panik dan ditangkap dan dibakarlah nabi Ibrahim as. dengan harapan tidak ada lagi yang berani mendebat mereka. Namun yang terjadi justru penampakan kebenaran dari kebenaran.

Begitulah kalau orang yang bila kalah berdebat pada argumennya maka ia beralih kepada sentimen orang yang didebatnya. Dan ini ciri orang yang curang dalam berdebat. Supaya harga dirinya tetap bernilai.

Maka tidak perlu kaget setelah mengetahui apa sebenar hikmah dibalik pembakaran Nabi Ibrahim as. Sebenarnya apa yang dialami oleh para Nabi dan Rasul lainnyapun merasakan hal yang sama. Nabi Muhammad saw. berapa kali mengalami percobaan pembunuhan oleh orang-orang kafir Quraisy namun usaha mereka gagal membungkam kebenaran rasulNya.

Mungkin inilah yang diisyaratkan oleh Allah swt. tentang “kecurangan” orang-orang yang kalah debat kebenaran sebagaimana tersebut di dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 6-7;
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.  

Perbanyak berfikir dan berzikir maka kesabaran semakin teruji.Wallahu `alam

No comments:

Post a Comment

Hijrah mengingatkan bahwa manusia itu makhluk dinamis dan bukan statis

Manusia adalah makhluk bergerak sebagaimana makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Itu makanya diberi kaki untuk berjalan, berlari dan melompat. Gun...