Bermanusia seperti nabi dan rasul Allah

Nabi dan rasul Allah bukan sekadar menunjukkan jalan yang lurus kepada ummat yang bengkok. Tetapi kehidupan mereka merupakan "standar ideal" sebagai manusia hamba Allah.

Rata-rata kehadiran nabi dan rasul Allah itu untuk menjawab "kegalauan" ummat yang kehilangan arah kehidupannya. Akibatnya kerusakan-kerusakan terjadi dalam berbagai aspek. Apakah aspek keyakinan, sosial, politik dan ekonomi.

Dalam praktiknya, manusia mengikuti nabi itu ada dua model;
1. Model mengikuti nabi secara mentah tanpa pikiran dan pertimbangan. Sehingga penampilannya persis tetapi kok terkesan jauh dari kepribadian nabi itu sendiri.

2. Model mengikuti nabi secara substansi (nilai) kepribadiannya, yaitu sikap dan usahanya. Meskipun secara penampilan juga diambil sebahagian besar secara kepatutan.""

"Poinnya adalah menjalani hidup tidaklah sulit. Lihatlah kehidupan nabi Muhammad saw. Kesabarannya, kesyukurannya dan ketawakkalannya merupakan kesuksesan dakwahnya. Artinya bagi manusia biasa seperti kita ini bahwa hidup ini bersikap dan berdakwah.Minimal dakwah diri dan keluarga. Dan dakwah bukan hanya milik "segelintir orang" saja. Makanya dakwah itu ada dua cara, yaitu dakwah bi lisan (ucapan) dan dakwah bi hal (sikap)."

Dari keduanya, maka idealnya adalah poin 2 (dua) yang semestinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan supaya tidak membingungkan, lihat saja para sahabatnya setelah nabi Muhammad kembali kepada Allah swt. melalui prestasi-prestasinya upaya melanjutkan peradaban Islam (manusia).

1. Abu Bakar ra. memerangi orang-orang murtad dan enggan membayar zakat setelah diadakan perundingan dan berakhir gagal runding. Membasmi nabi palsu sebagai upaya menjaga aqidah, menghimpun Al-Quran atas usulan Umar ra. dan melakukan ekspansi (penyebaran Islam) di luar arab.

2. Umar bin khattab ra. membangun inftrastruktur, baitul mal, ekspansi dan membuat kalender hijriyah
3. Utsman bin Affan ra. membuat kapal perang, ekspansi dan membukukan Al-Quran
4. Ali bin Abu Thalib ra. bermunculan penyusunan ilmu pengetahuan dan bahasa dan seterusnya.
5. Peradaban dilanjutkan pada masa kerajaan Islam (Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah dan seterusnya) semakin terbentuk dan semakin tumbuh ilmu pengetahuan umum dan agama berkat dukungan khalifah dan kegigihan para ilmuwan dan ulama.

Begitulah para sahabat "menterjemahkan" perjuangan dan kepribadian Nabi Muhammad saw. Selain sebagai utusan Allah membawa risalahNya juga sebagai model "standar manusia"

Poinnya adalah menjalani hidup tidaklah sulit. Lihatlah kehidupan nabi Muhammad saw. Kesabarannya, kesyukurannya dan ketawakkalannya merupakan kesuksesan dakwahnya. Artinya bagi manusia biasa seperti kita ini bahwa hidup ini bersikap dan berdakwah.Minimal dakwah diri dan keluarga. Dan dakwah bukan hanya milik "segelintir orang" saja. Makanya dakwah itu ada dua cara, yaitu dakwah bi lisan (ucapan) dan dakwah bi hal (sikap).

Dakwah bukan hanya di atas mimbar saja. Tetapi berdakwahlah sesuai aktivitas masing-masing. Bila sebagai pedagang maka kejujuran dan jangan curang. begitupula sebagai karyawan dan pegawai maka disiplin dan tanggung jawab. apalagi sebagai guru, sudah pasti sebagai suri tauladan yang baik. Apalagi tantangan hari-hari ini semakin menantang. Diperlukan keberanian dan kebersamaan untuk mengadapi dan berupaya menyelamatkan ummat dan bangsa. Wallaahu `alam

No comments:

Post a Comment

Hijrah mengingatkan bahwa manusia itu makhluk dinamis dan bukan statis

Manusia adalah makhluk bergerak sebagaimana makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Itu makanya diberi kaki untuk berjalan, berlari dan melompat. Gun...