Yang patut disesalkan bukan istilah RADIKAL tapi sebabnya

Dewasa ini, Islam disematkan dgn istilah Radikal, Teroris dan istilah-istilah lainnya yang merugikan dan sebenarnya bertentangan prinsip Islam.

Prinsip Islam itu adalah Rahmat bagi alam semesta. Menebar kebaikan dan mencegah kemunkaran. 

Sementara istilah Radikal dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa kemanusiaan dengan membawa simbol dan identitas keislaman dengan dalil Jihad fi sabiililah.

Disitulah sebagai pemeluk Islam merasa sedih dan miris hati ketika orang-orang menyimpulkan bahwa ajaran Islam mengandung Radikal dan intoleran.

Lalu, bagaimana seharusnya menyikapi hal demikian ?

Memang, dari dulu dan sampai kapanpun bahwa Tuhan telah mentakdirkan kebencian orang-orang yang tidak akan suka kepada Islam sampai orang Islam mengikuti mereka 2:120.

Tetapi apakah hanya itu saja dalil pembenaran bagi orang Islam "membalas" dan mengecam mereka yang seenaknya melabeli Islam dengan istilah Radikal ?

Bukan bermaksud menyelisihi dalil qath'i tetapi terkadang tidak sedikit bagi orang Islam juga menggunakan dalil qath'i untuk "menghantam" orang-orang terutama sesama orang Islam yang berlainan "golongan/aliran".

Padahal dalil-dalil Tuhan dan rasulNya itu bertujuan untuk menebar kebaikan dan mencegah kemunkaran. Namun yang terjadi akibatnya malah sebaliknya oleh sebahagian orang-orang yang mengaku Islam. Salah satunya adalah membunuh orang lain dan merusak rumah ibadah dengan menggunakan simbol Islam.

Poinnya adalah disesalkan terhadap orang-orang yang menggunakan simbol Islam dan mengaku berjihad fii sabiililah dengan membunuh orang dan merusak rumah ibadah serta fasilitas umum lainnya.

Akibatnya ibarat gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Artinya gara-gara sekelompok orang menggunakan atribut keislaman melakukan kemunkaran atas nama jihad. Kan jadi keliru dan konyol namanya.

Jihad itu ada syarat dan ketentuan berlaku. Apalagi di masa sekarang berjihadnya mesti naik kelas. Berjihadlah melalui politik bila mau memperjuangkan nilai-nilai Islam. Dari situlah adakan perbaikan politik. Begitulah cara yang dicontohkan oleh nabi saw. Pertanyaannya mereka itu mencontoh siapa ??

Jadi, semestinya mari kita arahkan perhatian bukan hanya kepada orang-orang yang seenaknya memberi label Radikal itu. Tetapi haruslah diberikan pemahaman yang insensif kepada kelompok-kelompok dalam Islam supaya berhati-hati menggunakan simbol dan identitas keislaman ketika berjihad tanpa kekerasan dan menimbulkan kerusakan.

Islam melarang manusia membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Mengutamakan musyawarah. Dan memang harus diakui juga bahwa ummat ini belum bisa berharap banyak kepada orang-orang yang mewakili ummat Islam supaya berlaku adil dan menciptakan kesejahteraan.

Akhirnya, yang memunculkan Radikal itulah yang mesti dicegah dan dibenah bagi ummat Islam supaya berjihad sebenar-benarnya dengan mengorbankan harta dan diri di jalan Allah. Bukan berjihad dengan mengorbankan harta dan diri orang lain. Wallaahu a'lam.

No comments:

Post a Comment

Hijrah mengingatkan bahwa manusia itu makhluk dinamis dan bukan statis

Manusia adalah makhluk bergerak sebagaimana makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Itu makanya diberi kaki untuk berjalan, berlari dan melompat. Gun...